Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Selasa, 15 Mei 2012

Invisible Berrier

Latar Belakang Dalam artikel B. J. Lee (NewsWeek Juni 2001), diceritakan mengenai Masyarakat KoreaSelatan sangat mencintai produk dalam negeri mereka. Masyarakat menganggap membeli barang import adalah penghianat karena rasa nasionalisme dan kebanggaan yang tinggi pada negaranya. Bahkan pemakai beberapa barang import, seperti rokok, mendapat hukuman penjara. Orang-orang yang berpergian ke luar negeri dan pengguna barang-barang import diperiksa karena dicurigai telah berlaku curang dalam pembayaran pajak. Walaupun hal-hal tersebut sudah tidak berlaku saat ini, namun pola pikir tersebut masih melekat kuat pada masyarakat korea saat ini Mengapa model seperti ini yang mereka bangun untuk Negara korea??? Karena bagi masyarakat korea nasionalisme dan patriotisme tersebut telah menjadikanKorea Selatan negeri yang mandiri yang tidak banyak bergantung kepada luar negeri. Jika pada masyarakat Korea Selatan membeli produk luar negeri adalah suatu hal yang tidak membanggakan, tetapi pada masyarakat Indonesia justru menjadi suatu lambang prestige(harga diri) bagi beberapa orang. Kenapa di dalam artikel tersebut banyak pemimpin menurunkan pajak yang sangat rendah??? Menurut saya hal itu dilakukan oleh pemerintah Korea untuk membuka produk asing yang ingin masuk ke pasar Korea, namun hal tersebut tidak mempengaruhi masyarakat korea yang memiliki rasa patriotisme yang tidak mudah luntur bahkan oleh dorongan arus globalisasi sekalipun. Mereka telah menjadikan barang mewah seperti mobil produk korea sebagai simbol patriotisme dan kebanggaannya terhadap bangsanya sendiri. Bagaimana jika di terapakan di Indonesia dan bagaimana caranya???? Menurut saya jika system ini di terapakan di Indonesia dan pemerintah betul-betul membantu untuk diterapkannya system ini bukan tidak mungkin Indonesia mampu meniru apa yang di lakukan masyarakat korea. Dengan cara memupuk kan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme sejak kecil, memberikan semangat dan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia, memperkenalkan produk-produk dalam negeri kepada masyarakat Indonesia meskipun memang tidak semudah yang di bayangkan tapi menurut saya apapun pasti bias kalau kita bersungguh-sungguh. 3 hal itu saja yang menurut saya yang berperan penting untuk merubah putra-putri bangsa untuk mencintai dan bangga atas apa yang ada di dalam bangsa nya sendiri. Meskipun tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut karena kembali lagi kepada sifat orang tersebut atau sifat masyarakat Indonesia, yang mungkin gengsi menggunakan produk local dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja saya yang masih ragu untuk menggunakan produk dalam negeri karena ragu akan kualitas produk dalam negeri dan factor yang paling penting adalah tidak “gaul” di kalangan remaja. Pola pikir inilah yang susah di ubah oleh remaja Indonesia saat ini meskipun masih ada remaja yang menyukai produk dalam negeri namun minim. Bisa di bayangkan dalam kasus ini apabila remaja atau penerus bangsa saja seperti ini gimana masa depan bangsa Indonesia??? Menurut saya sekarang biarlah seperti ini, apa daya susah untuk di rubah yang jelas untuk kedepannya untuk generasi berikutnya kenalkan mereka dengan produk local, tanamkan kepercayaan diri mereka yang tidak malu memiliki bangsa yang hebat seperti Indonesia, tanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme sejak mereka kecil jangan sampai bangsa Indonesia tetap sperti ini tanpa adanya perubahan di masa depan. Sumber-sumber http://upload.ugm.ac.id/858Invisible%20Barriers.docx fa-fazblog.blogspot.com/2008/06/invisible-barriers.html